being a fifteen years is a gift, yet the greatest pain I had ever got.
I'm sixteen now. Semoga di usia yang baru ini semuanya bertambah baik.
Usia baru berarti memulai chapter baru di kehidupan ini, tapi bukan cuma asal balik halaman, chapter baru itu harus disertai dengan visi misi yang baru
Tapi rasanya nggak akan lega melakukan itu semua tanpa melakukan flashback...
iya, kilas balik
I'm sixteen now. Semoga di usia yang baru ini semuanya bertambah baik.
Usia baru berarti memulai chapter baru di kehidupan ini, tapi bukan cuma asal balik halaman, chapter baru itu harus disertai dengan visi misi yang baru
Tapi rasanya nggak akan lega melakukan itu semua tanpa melakukan flashback...
iya, kilas balik
nggak banyak orang yang tau apa aja yang udah terjadi selama setahun ke belakang ini. atau, kalaupun ada yang tau, mereka pasti baca blog ini tepatnya satu posting yang sudah aku delete karena isinya sangat out of privacy yang aku nulisnya sambil lost of control saking butuhnya tempat "sampah". atau, bisa aja mereka tau dari mulut orang lain. some rumors spreads so fast behind me.
ada yang nyenengin, ada yang bikin depresi, momen jatuh cinta yang cheesy, momen-momen yang menguatkan, memberi pelajaran supaya dewasa dan momen religius lain
kalo harus disebutin satu-satu, bisa-bisa keburu buka puasa nih #eh
aku nggak akan cerita kalo memang sekiranya nggak perlu dan nggak dipaksa. makanya jadi cuman beberapa orang aja yang tau dan sebagian besar orang pasti bertanya-tanya ada apa sih kok aku gini. dimulai dari momen spiritual sampe yang galo.
- di umur 15 kemarin, akhirnya aku bisa ngelihat "itu". pada awalnya, memang sudah bisa merasakan tapi karena suatu peristiwa yang cukup mengerikan jadi bisa "melihat", "mendengar", dan "merasakan". nggak cuma itu, firasat pun jadi sangat tajam. meskipun awalnya ganggu banget karena gak nyaman, tapi setelah diyakinin seorang kakak jadi aku mau mertahanin itu sampe sekarang...
- aku jadi lebih ngerti, apa arti kata home dan apa maknanya. aku jadi lebih ngerti kalo mereka nggak akan bisa tergantikan, sekalipun oleh lingkup orang-orang asing yang sangat mau mengerti kamu. keluarga, sampe kapanpun dan setua apapun, kesanalah kamu akan kembali. bukannya aku baru sadar sama statement itu, cuma aku baru ngeh sama maknanya. sampe akhirnya, aku secara nggak langsung ditegur sama Allah SWT dan itu menyakitkan banget sampe2 ngefek ke nilai rapor dan ke psikis juga. tapi, untunglah, aku masih dikuatin sama Allah, temen2 se geng, dan sama kakak juga. mulai dari situ, aku beritikad mau memperbaiki hidup biar hal2 macam itu nggak usah lagi terjadi.
- hardwork, hidup perlu kerja keras untuk mencapai mimpi-mimpi. hidup tanpa mimpi sama aja nggak hidup, kata orang. nggak ada ceritanya bisa sukses tanpa usaha keras dan sikap yang selengekan dan menyepelekan, sukses harus diawali dengan niat. terus, usaha yang keras disertai doa insya Allah berhasil :)
- heart broken. yang satu ini nggak bisa dilewatkan, karena diam-diam punya sumbangsih yang besaaar banget dalam membentuk aku yang sekarang. aku nggak perlu disakiti berkali-kali baru bisa ngambil hikmahnya, aku cuma perlu di sakiti sekali, nangis, sebel, lalu perlahan-lahan move on dan melanjutkan hidup. sampe sekarang, aku emang nggak mau ngobrol lagi sama sang mantan. bukan karena aku benci, tapi aku sudah memaafkan dia dan aku taulah dia itu orangnya kayak apa, so far kalo aku membaiki dia aku yakin di kepalanya ada pemikiran semacam aku itu rendahan dan mengais kata balikan. ha. cinta butuh proses. cinta yang asli nggak akan mengacuhkan. cinta yang asli nggak munafik. ya sudahlah, dia adalah tipe mantan yang akan selalu menjadi semacam "cela" dalam hidupmu, dia dan segala perbedaan di antara aku dan dia yang... way too much.
- friends. adalah mereka-mereka yang menemani dalam melewati detik demi detik. yang udah tau kebiasaan-kebiasaanku, kesukaanku, dan juga rahasia-rahasia yang aku sembunyiin. topik obrolan favorit biasanya sih yang berbau asmara hahaha. walaupun dulu lebih sering seneng-seneng, tapi aku sayang mereka {}
kalo dilihat, mungkin setahun kemarin adalah waktu yang sangat labil, remaja banget, dan agak-agak terlalu hedonis. rasanya geli juga kalo inget betapa dulu sering galau duniawi nggak penting, begadang nggak penting, dan pergi-pergi nggak penting.
tapi, sekarang alhamdulillah banget, Allah sudah nyadarin aku, jadinya sekarang aku udah mengurangi hal-hal berbau hura-hura
sampe sekarang, aku belum minta kado apa-apa. kalo keinginan sih aku pengin banyak, aku pengen samsung galaxy s3, ipad, dsb, tapi aku sadar yang aku butuhin sebenernya bukan itu
hidup butuh penjajakan menuju lebih baik, selangkah demi selangkah sampe akhirnya menjadi seorang muslimah yang baik di mata Allah SWT, amin allahuma amin :)
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire