Affichage des articles dont le libellé est teman terbaik. Afficher tous les articles
Affichage des articles dont le libellé est teman terbaik. Afficher tous les articles

jeudi 26 avril 2012

kami, kuyang kuying

hajimemashite >:)
kami bukan geng motor
kami bukan sekumpulan preman-preman penguasa Pasar Kembang Pasar Larangan,
kami bukan sekumpulan orang-orang yang menyekutukan Gusti Allah yang Maha Asyik dan Pemurah dan membuat konspirasi-konspirasi terselubung
kami cuma remaja yang ngalkamdulillah tidak terlalu labil, terlalu konyol, terlalu smart, dan asyiknya minta ampun ah ah ah ~
secara naluriah membentuk sebuah society yang tidak naif, tidak berkedok suatu pencitraan, dan amatlah enjoy dalam hidup tetapi naudzubillah seperti boyband srimulat #eh kenapa disebut society? karena kalo disebut geng malah kayak persatuan para manusia absurd selain itu biar berkelas titik. kami para troublemaker huhuhuhuu ah ah ah harus terlihat sedikit berkelas dums B)
the name "kuyang kuying" itself was taken from the book "666 ghosts from Indonesia". the ironic moment is, kuyang is an urban legend from Kalimantan ... tapi tolong jangan samakan kami dengan orang utan. biar sama-sama satu region, tapi agak agak nggak rela gitu muka ini disamakan dgn mereka. bukannya muka ini pada bagus2 biar nggak hancur hancur amat tapi tetep aja ...
saling melengkapi seperti Bubble Pop yang nggak lengkap tanpa goyangan okong, ekonomi tanpa remidi, dan galak tanpa bu sugi. semua sudah menjadi satu paket komplit hemat attack jam 3 siang yang biar attack tapi bikin kenyang,
para kuyang bisa difollow saja ya twitternya ini dia @nis_puck @amaliaRDH @Afifrahman @mutiahus @zas_tya @betlix
douzo yoroshiku onegai shimasu,



love

mardi 7 février 2012

senandung bulan Juli

requested by Icha. a short tale about two people in love, Icha and Danny. God please answer my prayer :)

***
Selasa, 7 Februari 2012

Karena di dunia ini kata 'kebetulan' sama sekali tidak ada. Sehelai daun yang jatuh tertiup angin pun sudah diperhitungkan dengan sangat baik oleh Tuhan. Jika angin tak menghembusnya, daun itu hanya akan mati mengering di antara daun-daun hijau segar. Daun itu akan malu dengan keadaannya. Beruntunglah Tuhan memerintahkan angin meniupnya jatuh untuk bergabung bersama teman-temannya yang lain sehingga ia tidak sendirian dan kesepian.


Begitu juga yang terjadi pada sebuah pertemuan. Tuhan yang Maha Pengertian telah mengatur sedemikian rupa sebuah pertemuan antara kedua anak manusia. Tentu saja, dengan tujuan yang sama. Supaya kedua orang itu nanti tidak kesepian seperti daun. 


Tuhan Maha Asik mempertemukanku dengan seseorang di bulan Juli yang panas. Bulan Juli yang bersimbah keringat dan bermandikan cahaya matahari nan terik. Inilah puncak musim kemarau. Kala itu, kami sedang memperkenalkan diri masing-masing, layaknya sebuah tahun ajaran baru. 


Dia duduk di depanku pada hari itu. Secara fisik, dia cukup menawan. Haruskah aku katakan pujian agar kalian tahu betapa menawannya dia pada hari itu? Dia bermata sipit dan berkulit putih selayaknya orang Cina. Biasa saja sebenarnya.
Kami melewati sisa hari itu dengan canda dan tawa. Pertama kali melihatnya, aku tidak merasa tertarik. Tetapi, karena sebuah momentum sederhana membuatku jatuh hati dan aku tertarik oleh pesonanya. Kini, senyumnya menyegarkan hatiku yang sebelumnya sesak dan gersang. Senyumnya adalah sebuah anomali di antara musim-musim yang silih berganti.


Waktu pun berlalu seolah tak terhitung. Tiba-tiba Juli sudah menjelma menjadi Agustus. Teriknya matahari kian terasa membakar ubun-ubun. Aku masih mengingat hari itu dengan amat jelas dalam ingatanku. Seorang bapak guru datang ke kelas kami membawa secarik kertas. Ekspresi-ekspresi para pendengar begitu tegang dan sunyi, sebuah ekspresi yang amat tidak biasa dan jarang terjadi. Bapak guru itu menyebutkan nama-nama. Ketika satu persatu nama dalam carik kertas itu selesai dibacakan, ekspresi para pendengar itu mulai berubah. Apalagi ketika tahu bahwa mereka yang dipanggil akan segera mengikuti kelas percepatan belajar.


Mereka yang dipanggil bersorak. Para pendengar lain yang namanya tak dipanggil mendatangi mereka bertiga dengan ekspresi bahagia, termasuk aku. Mereka menyalami satu-satu ketiga orang beruntung itu. Aku ikut bahagia dia juga termasuk ketiga orang beruntung itu. Itu artinya, dia pintar, kan?


Sorakan-sorakan bahagia itu berhenti seiring berbunyinya bel pulang. Aku bersiap mengemasi barang ketika kemudian salah seorang temannya yang lagi-lagi satu ras menghampiriku.
"Tadi Danny manggil-manggil kamu lho, Cha," katanya. Ekspresinya sulit ditebak entah memang karena dia tidak pandai membuat ekspresi yang sinkron dengan keadaan atau karena moodku yang mendadak berubah.
Aku langsung heran. Untuk apa, dia memanggilku? Ada perlu apa? Bukankah kami tidak terlalu dekat?


Aku tidak menggubris perkataannya walaupun sejuta tanya menghinggapiku. Sejuta tanya menerkamku tanpa ampun. Ada maksud apa di balik ini?
Aku telah selesai mengemasi barangku dan akan keluar kelas. Ku dapati dia berdiri semeter di depanku dan menatapku. Arti tatapannya sulit ditebak. Aku tidak tahu harus berbuat apa selain diam dan pura-pura tidak tahu apa-apa.


~~~
Dari sanalah, semua ini berasal. Dari seorang dia yang berdiri di depan menatapku...
dari sanalah, datang cinta yang tidak diundang ini.
Rentetan kejadian itu masih menghantuiku. Masih tersimpan dengan jelas di dalam memoriku. Aku tidak akan pernah bisa menghapusnya. Sebelum aku tidur, kenangan manis itu terputar bagai sebuah film di benakku. Aku hanya bisa menonton dan memutar baliknya, bukan mengubahnya. Itu sudah lalu.

Seiring berlalunya hari, tidak terasa Oktober datang menyapa. Langit mulai mendung dan awan-awan mengelabu menyambut datangnya musim hujan. Aku masih mengingatnya dengan sangat jelas bahkan aku mulai merasa bahwa aku menyukainya. Selayaknya perasaan baru, perasaanku masih begitu segar dan menggebu-gebu. Begitu optimis, penuh harap, dan tak ternoda. Perasaanku masih begitu polos dan satu-satunya harapku hanyalah bagaimana agar aku bisa dekat dengannya.

Setiap hari ku lafalkan permohonan suciku untuk dekat dengannya. Harapanku tak kunjung pudar. Perasaanku pun tumbuh. Dari yang tadinya hanya sekedar menyukai sekarang berkembang menjadi cinta. Cinta yang polos, tak ternoda, dan optimis. Sekali lagi, cinta itu masih begitu segar dan baru. Jangan salahkan aku, jika perasaanku tumbuh. Jangan salahkan aku jika aku mencintaimu, Danny. Jangan salahkan aku. Bagaimana aku tidak jatuh cinta jika  dalam setiap pertemuan kita kamu selalu menatapku?

Tatapan yang seringkali berhiaskan senyuman. Aku tidak tahu apa-apa tentang arti dari itu. Entah aku yang takut membuat kesimpulannya atau memang akulah yang tak ingin tahu dan takut terluka. Aku hanya membiarkan hari-hari cantik itu berlalu perlahan lalu tertinggal di belakang menjadi sebentuk kenangan. Semoga saja ada sebuah kotak yang cukup cantik untuk membungkus kenangan-kenangan yang indah tak terlukiskan itu.

Harus ku katakan, perasaanku menguat dan mengakar. Pohon beringin itu adalah simbol kehidupan dan cintaku kepadanya terwakilkan oleh sebatang beringin. Akarnya tumbuh semakin kokoh dari hari ke hari dan daunnya melebat meneduhi jiwaku. Cinta ini hidup. Senyum, tatapan, dan pertemuan-pertemuan tak disengaja itulah yang memberinya nyawa. Walau seringkali tersakiti, aku tidak akan mundur.

Datang sebuah ide dari kepalaku. Aku menulis sebuah novel. Tulisan yang aku tulis tanpa aku tahu sebenar-benarnya dia. Aku hanya mengikuti kata hatiku. Ku tuliskan dengan tinta emas kesabaran dan segenap perasaanku yang membuncah senang. Oh, Tuhan, satukanlah aku dengan dia.


Rabu, 8 Februari 2012


Hari ini, aku beribadah pada Allah selayaknya dia berdoa kepada Jesus. Tuhan memang cuma satu, tetapi manusianyalah yang berbeda-beda. Oh, nanti akan ada saatnya membahas semua perbedaan mendalam lagi mendasar itu. Aku melafalkan doa-doa kepada Allah dengan sepenuh hatiku. Haruskah ku jelaskan juga bahwa hatiku telah sesak karena tiap ruangnya telah terisi penuh oleh dia?


Seusai doa-doaku, aku membuka laptopku guna mencari hiburan sebelum kembali berkutat dengan tugas dan buku-buku tebal itu. Sampai saat ini, harapanku hanyalah satu. Aku hanya ingin ngobrol dengannya. Bagiku, sekedar berbasa-basi atau menyapa saja sudah bisa melepaskan setengah beban kerinduan yang menyiksaku dari pagi sampai malam ini. Sampai lelah aku merasakannya, menunggu waktu, dan berharap. Untunglah, di saat seperti itu aku memiliki kawan yang baik yang memberiku pompaan-pompaan sikap optimis dan semangat tiada henti. Sungguh, aku sangat beruntung hidup di dunia ini. Sudah sepatutnya jika aku memanjatkan syukur kepadaNya.


Aku terkejut mendapati namanya ada pada daftar teman yang sedang online. Aku memutuskan untuk menyapanya. Entah darimana ku dapatkan keberanian dan kenekatan semacam ini. Aku pun memulainya dengan ramah,
'hai, sombong ya nggak inget kelas yang dulu'
Jantungku berdetak terlalu kencang setelah pesan singkat itu dikirim. Aku takut dia tidak akan membalasnya.
dan, ketika kau membalasnya tidak lama kemudian... rasanya paus akrobatis itu melayang di udara saking bahagianya.
kita pun melanjutkan percakapan. aku terbawa arusnya yang menarikku pada sebuah kenyataan, kenyataan yang indah. Pembicaraan yang mengalir dan hatiku yang segar seperti sehabis disiram. Kau masih sama seperti yang dulu.
Lewat percakapan itu, aku tahu kau sibuk dengan tugas-tugas. 


Dan, aku tuliskan kepadamu sebuah kata-kata yang menutup percakapan malam itu.
"Ku tunggu kamu secepatnya,"
Hanya serangkai kalimat dari empat patah kata yang telah melukiskan penantianku, kesabaranku, kesedihanku, dan juga harapan-harapan kecilku di dalamnya. Walaupun secara harfiah, kalimat itu hanya memiliki sebuah arti tapi percayalah jika kamu merasakan hal yang sama, kamu bisa merasakan semua itu. Penantian, harapan, kesedihan, putus asa, dan juga kesabaran. Kamu akan merasakan makna kalimat itu yang sesungguhnya yang datangnya dari hatiku. Dan, sudah sepantasnyalah aku berterimakasih pada Allah telah memberiku waktu untuk menikmati malam ini. Malam ini, kami dipertemukan dengan indah. Walau hanya kata-kata yang mempertemukanku tetapi cinta dengan sayapnya yang selembut awan membawaku terbang ke langit demi melihatmu disana. Aku akan selalu mengingat malam ini, menyimpannya dalam ingatanku, dan kelak akan ku ceritakan kepada anak-anakku mengenaimu.


Ya, ku tunggu kau secepatnya disini... cintaku.



jeudi 2 février 2012

best friends ♥

makasih buat Icha, Dhona, Mutia, sama Fitri for such a wonderful friendship 
I'm very happy and nothing in this world is better enough to be compared with them
I remember how I never put out a drop of tears. I just want to repeat that parts
and I miss those moments. really.
that's where there's no drama, conflict, or a time-wasting
and I still remember how Mutia accompanied me seeking for Abang, what a wonderful moment.
I still remember how Dhona and I discussed about making a poster for a contest. I still remember how Fitri gave me so many damn advices which is all true, and I spent a happily melodramatic moments with Icha -comforting her, telling her to keep in faith, and giving her tons of spirit-
I need them so much in life and even more
I know time's gonna be hard but I believe if there's nothing I can't do with God's permission
I set aside all unimportant dramas, I'm struggling for my dreams 

jeudi 26 janvier 2012

bittersweet night

dan aku pun runtuh
aku tau, kalian yang nggak tau apa apa mungkin akan langsung ngejudge bahwa aku cengeng, lemah, dsb. nggak masalah kok buat aku. everyone have their own opinions
tapi kali ini yang menjadi inti bahasan bukan masalah persepsi
aku bukan siapa yang kalian kenal. malam ini aku bener bener runtuh. aku bukan tachu yang itu, ratu yang ini, atau beatrix yang begindang. rasanya kepingin teriak, kenapa semua jadi begini?
banyak kata-kata yang kepingin aku ungkapin, tapi nggak satupun bisa keluar yang ada aku cuma mbrabak dan gemeteran sendiri. kalimat sepuitis apapun nggak akan bisa melukiskan malam ini

sudah beberapa hari ini aku nahan-nahan. walaupun sudah nggak aku pikirin, tapi kepikiran juga dan lama-lama makin parah. hari ini aku runtuh. aku depresi. lagi. dan nggak tau harus apa. sempet tersirat di kepalaku soal rokok. tapi aku sadar, rokok nggak akan bisa menyelesaikan apa apa lagipula aku bukan smoker. sore ini aku sebenernya sudah agak mendingan tapi ternyata malam ini aku bener-bener sudah nggak tahan lagi
aku mbrabak, akhirnya nangis sampe gemeteran.
aku sedih tapi aku yakin susah menemukan orang yang mampu mengerti perasaanku. aku merasa buruk di mata Tuhan, di mata teman-teman, dan di mata diriku sendiri
kenapa hidup terasa begitu menyakitkan?
aku cuman butuh seseorang yang bisa menjadi teman yang baik buat aku
terus, ada Nadhia, aku ada janji mbantuin dia ngerjain tugas cerpennya malem ini.. akhirnya, aku kasih dia ide cerita berbentuk sinopsis. secara nggak sadar, ide cerita yang aku tulis persis kayak apa yang aku alami. entah dia menyadari kemiripan itu atau engga
akhirnya aku bilang kalo seharian ini aku galau maksimal
terus, aku bilang apa alesanku bisa galau kayak gitu dan dia mengerti
aku bilang, aku udah nggak tahan lagi. seseknya terlalu menyakitkan. aku depresi.
ternyata bercerita juga membuat luka batin semakin menganga, aku semakin sedih dan pada akhirnya aku tinggal dia sebentar. aku pergi menyendiri dan nangis gemeteran, sambil mbatin betapa kejamnya kenyataan
dia nemenin aku bergalau gulana sampe dia sendiri ikutan mbrabak. aku udah nggak tahan lagi. aku nggak tahan kalo terus kayak gini. di satu sisi, aku terpaksa tau suatu hal yang tragis dan di sisi lain aku juga terpaksa menyembunyikan hal ini. ini bisa membunuh aku pelan pelan
tadi terpikir untuk ngambil pisau. nyilet-nyiletin tangan mungkin bakal nenangin aku
dan setiap kali aku nutup mata, yang keluar air mata. setiap kali aku berusaha nahan, justru aku semakin sesak
tapi dia nenangin aku, membuatku merasa berharga dan nggak sendiri. 
aku terharu banget, aku nggak pernah sehancur ini dan di saat seperti ini aku ditemani sama dia. ini bikin nangisku tambah banter dan ingusku tambah mbuntu hidung
Ya Allah, kenapa bisa ada manusia sebaik ini?, aku mikir
aku... cuma manusia biasa yang punya batas-batas dan aku nggak sempurna tapi aku percaya bahwa ujian dan rasa sakit diberikan Allah kepadaku supaya aku menjadi manusia yang kuat
aku percaya, setelah ini akan ada akhir yang bahagia.. dan aku tak akan menangis lagi
jika nanti saatnya aku bisa bertemu dia, the first thing I wanna do is hug her, my mon amie
makasih udah nemenin aku yang cengeng ini :)

mercredi 18 janvier 2012

makasih makasih =))

“You can't always get what you want, but if you try sometimes, you might find, you get what you need.”
― Mick Jagger

hai,
jadi, sore ini semua berasanya clear aja walaupun hari ini aku cuma dapet bokongnya abang tok. jadi, tadi entah bagaimana quotenya Mick Jagger yang terkenal banget itu bisa nemplok di kepalaku. aku kepikiran terus seharian dan berusaha mikir kalo quote itu direlasiin ke aku. dan, yah ternyata sangat sederhana wahai saudara-saudara sekalian
saking sederhananya, saya harusnya nggak usah mikir jauh-jauh mumet-mumet gunung kidul
selama ini, saya hidup dalam suasana dan kondisi yang terbilang oke banget. alhamdulillah. walaupun kadang sering ada konflik-konflik yang mencekik, tapi saya dikelilingi orang orang yang juga oke banget. orang orang yang ada mama, pengasuh, dhona, mutia, temen-temen sekelas yang asik-asik, dan lain-lain
mereka semua oke banget. they light up my world
dan saya berpikir lagi berpendapat, bahwa mereka adalah apa yang saya butuhkan. saya selama ini insecure banget, nggak gampang puas dengan keadaan yang ada, dan mereka selalu membantu saya untuk keep me on my feet.
love is for everyone. it's universal. cinta nggak harus selalu didapat dari lawan jenis. bentuk cinta terindah menurut saya adalah ikatan antara makhluk dan Tuhannya serta ibu dan anaknya
sedangkan, apa yang saya inginkan saat ini, mungkin kelak akan menjadi apa yang saya butuhkan
hidup seumpama roda, selalu berputar. jika tidak berputar, berarti kamu mati.
akan selalu ada perubahan dalam hidup ini
akan selalu ada cinta untuk diraih atau direngkuh
dan akan selalu ada orang-orang yang datang atau pergi silih berganti, akan ada yang tetap disisimu atau malah berakhir meninggalkanmu
dan seharian ini, saya terbayang senyumnya Dhona waktu aku habis presentasi sama dia
ah saya selalu merasa sayang sama teman terbaik satu ini :) walaupun tadi aku dibikin kelabakan sih gara gara dia ndak mau ngomong banyak waktu presentasi hehe tapi nggak papa deh maaf ya mon ami! luciento! ;)
saya juga terbayang ekspresinya Mutia waktu ngeliat biasnya
dan yang terakhir,
tidak peduli seperti apapun hubungan mama anya dengan papa, tadi malam mama membuat saya merasa bahagia. mama itu orang sibuk, nggak pernah jauh-jauh dari hapelah pokoknya. dan ketika mama meluangkan waktunya yang super padat itu sama aku buat makan paddle pop coklat itu rasanya kayak balik ke masa kecil
ah sepertinya, es krim selalu bisa mencairkan suasana ya hahaha
saya baru sadar, saya ternyata nggak se-kesepian itu. masih ada orang orang terbaik yang menghiasi hidup saya
makasih ya semuanya. rasanya kepingin meluk kalian semua tapi tanganku nggak cukup
dan akhirnya, abang bener-bener minggat dari hati saya. cinta memang nggak harus memiliki, tapi kamu boleh pergi jika cinta sudah benar-benar tidak bersahabat.
ingat ini,
"harapan akan tumbuh seiring cinta yang tumbuh,"- Betlix