samedi 25 février 2012

février

sometimes I wonder
what would it be if I didn't say yes or what would it be if I never know him in my life, or what would it be if I were anyone else out there
.. that's just an example of my damn imagination I had when I got down. 
I still remember how he easily said "go for another man" to me on eleven days ago
I'm not a bitch, dang
I won't go that easy to find another man. I've made a commitment to my self, to you, and to the world


there's an excuse why I write this. I know, that it's gonna be really easy and understandable if I write my words of affect all over this place than saying frontally in front of your eyes
sorry if it's alay for you. I know how will you react. you'll say "disgusting", don't you ? but I don't care. you just have to know.
if only you know how much I think about you
but you seemed to never understand or even try to understand me. you just go along with your emotion. even you don't believe my words when I confessed my affect. I have such a complicated personality, didn't I? but, it gets harder when I tried so hard to change my self for you but you never supported me even once, you brought me down. you broke me up when I was trying to change and that feels..... really hurt.
I fell in tears. No one have brought me down such like that. I cried all day long for three days and sometimes, I still cry for the same reason everyday
I waited for eleven days to prepare my heart. my heart ain't made from a piece of paper that can easily break or thrown
I don't beg you to change your self. Nope. I just want you to do some introspection with your self ... but if you disagree with me, so just hang on, don't get angry


I have waited you, if only I could say to you.
for the same time, for less than six months. I had seen you on the first day on a flag ceremony. you look so damn white and it was six months ago. the first time I saw you.
it's gonna be really hard to forget. do I have to mention how much I love someone before? I only love for third times. the first is someone out there you don't know. the second one is when I'm in junior high school -such a memorable-, and the third is you
I never meant to love my biases, they are just a joke. I never meant to love them like this and I would never have.
and I never expect that it's you, the man I love, who is always tend to doubt me
but you never seemed to believe me, to believe my best friend's words to convince you


how could you be so blind?
I don't want abang in my life, I don't want adrian in my life. I think it's clear now who I want to walk with. I think you know the answer.
I've experienced to separate with someone before and I never hurt this much to saw you walked away. that truly hurts me. I never fell in tears like that
I love the old you, I miss the old you. where have you been? you are missing. I miss to play with you like a child. it's sure to be hurt to look at my past, I have such a complicated life so if you truly love me don't make another drama to make it even more complicated. I'm tired to be sad
when you are in love, don't try to play with it or you will get burned. love sure to has its flames
I'm so happy when you decide to stay here with the girl in black clothes- me. I'm really happy but I'm such an independent girl, being yours won't make me need you. I just need you to fill my empty heart not more.


so, I would remember this date, february 1st. thanks for all your patience, doubts, love, laughs, smiles, gazes, apologizes, jokes, and touches. ilysm.






xoxo

mardi 14 février 2012

"ELOOOH. GUEEH. END =)"

Karena aku kuat. Putus beginipun aku sebenarnya masih bisa ketawa dan senyum tadi waktu dihibur sama fitri, fakin, afif, sama Icha
Walaupun di dalemnya binasa sampai rata dengan permukaan saking hancurnya.
merasa dibuang? iya.
merasa disia-siakan? sudah pasti.
baru kali ini aku runtuh separah-parahnya. sebelumnya, aku nggak pernah menangisi perpisahan sampe kayak gini. it just too hurts.
tapi bagaimanapun aku ikhlas, nggak ada yang perlu dibahas dan dipermasalahkan lagi.
kamu punya jalan hidup sendiri, begitu juga aku
jadi jalanilah hidupmu dan fokus sama tujuanmu ya
jadi aku mendoakanmu semoga kamu selalu dilindungi Tuhan dan nggak perlu merasakan sakitnya disakiti cinta karena aku nggak mau kamu bernasib sama seperti aku :)

dan, makasih for such an undescribably wonderful two weeks! take care ya, bro! :)

mardi 7 février 2012

senandung bulan Juli

requested by Icha. a short tale about two people in love, Icha and Danny. God please answer my prayer :)

***
Selasa, 7 Februari 2012

Karena di dunia ini kata 'kebetulan' sama sekali tidak ada. Sehelai daun yang jatuh tertiup angin pun sudah diperhitungkan dengan sangat baik oleh Tuhan. Jika angin tak menghembusnya, daun itu hanya akan mati mengering di antara daun-daun hijau segar. Daun itu akan malu dengan keadaannya. Beruntunglah Tuhan memerintahkan angin meniupnya jatuh untuk bergabung bersama teman-temannya yang lain sehingga ia tidak sendirian dan kesepian.


Begitu juga yang terjadi pada sebuah pertemuan. Tuhan yang Maha Pengertian telah mengatur sedemikian rupa sebuah pertemuan antara kedua anak manusia. Tentu saja, dengan tujuan yang sama. Supaya kedua orang itu nanti tidak kesepian seperti daun. 


Tuhan Maha Asik mempertemukanku dengan seseorang di bulan Juli yang panas. Bulan Juli yang bersimbah keringat dan bermandikan cahaya matahari nan terik. Inilah puncak musim kemarau. Kala itu, kami sedang memperkenalkan diri masing-masing, layaknya sebuah tahun ajaran baru. 


Dia duduk di depanku pada hari itu. Secara fisik, dia cukup menawan. Haruskah aku katakan pujian agar kalian tahu betapa menawannya dia pada hari itu? Dia bermata sipit dan berkulit putih selayaknya orang Cina. Biasa saja sebenarnya.
Kami melewati sisa hari itu dengan canda dan tawa. Pertama kali melihatnya, aku tidak merasa tertarik. Tetapi, karena sebuah momentum sederhana membuatku jatuh hati dan aku tertarik oleh pesonanya. Kini, senyumnya menyegarkan hatiku yang sebelumnya sesak dan gersang. Senyumnya adalah sebuah anomali di antara musim-musim yang silih berganti.


Waktu pun berlalu seolah tak terhitung. Tiba-tiba Juli sudah menjelma menjadi Agustus. Teriknya matahari kian terasa membakar ubun-ubun. Aku masih mengingat hari itu dengan amat jelas dalam ingatanku. Seorang bapak guru datang ke kelas kami membawa secarik kertas. Ekspresi-ekspresi para pendengar begitu tegang dan sunyi, sebuah ekspresi yang amat tidak biasa dan jarang terjadi. Bapak guru itu menyebutkan nama-nama. Ketika satu persatu nama dalam carik kertas itu selesai dibacakan, ekspresi para pendengar itu mulai berubah. Apalagi ketika tahu bahwa mereka yang dipanggil akan segera mengikuti kelas percepatan belajar.


Mereka yang dipanggil bersorak. Para pendengar lain yang namanya tak dipanggil mendatangi mereka bertiga dengan ekspresi bahagia, termasuk aku. Mereka menyalami satu-satu ketiga orang beruntung itu. Aku ikut bahagia dia juga termasuk ketiga orang beruntung itu. Itu artinya, dia pintar, kan?


Sorakan-sorakan bahagia itu berhenti seiring berbunyinya bel pulang. Aku bersiap mengemasi barang ketika kemudian salah seorang temannya yang lagi-lagi satu ras menghampiriku.
"Tadi Danny manggil-manggil kamu lho, Cha," katanya. Ekspresinya sulit ditebak entah memang karena dia tidak pandai membuat ekspresi yang sinkron dengan keadaan atau karena moodku yang mendadak berubah.
Aku langsung heran. Untuk apa, dia memanggilku? Ada perlu apa? Bukankah kami tidak terlalu dekat?


Aku tidak menggubris perkataannya walaupun sejuta tanya menghinggapiku. Sejuta tanya menerkamku tanpa ampun. Ada maksud apa di balik ini?
Aku telah selesai mengemasi barangku dan akan keluar kelas. Ku dapati dia berdiri semeter di depanku dan menatapku. Arti tatapannya sulit ditebak. Aku tidak tahu harus berbuat apa selain diam dan pura-pura tidak tahu apa-apa.


~~~
Dari sanalah, semua ini berasal. Dari seorang dia yang berdiri di depan menatapku...
dari sanalah, datang cinta yang tidak diundang ini.
Rentetan kejadian itu masih menghantuiku. Masih tersimpan dengan jelas di dalam memoriku. Aku tidak akan pernah bisa menghapusnya. Sebelum aku tidur, kenangan manis itu terputar bagai sebuah film di benakku. Aku hanya bisa menonton dan memutar baliknya, bukan mengubahnya. Itu sudah lalu.

Seiring berlalunya hari, tidak terasa Oktober datang menyapa. Langit mulai mendung dan awan-awan mengelabu menyambut datangnya musim hujan. Aku masih mengingatnya dengan sangat jelas bahkan aku mulai merasa bahwa aku menyukainya. Selayaknya perasaan baru, perasaanku masih begitu segar dan menggebu-gebu. Begitu optimis, penuh harap, dan tak ternoda. Perasaanku masih begitu polos dan satu-satunya harapku hanyalah bagaimana agar aku bisa dekat dengannya.

Setiap hari ku lafalkan permohonan suciku untuk dekat dengannya. Harapanku tak kunjung pudar. Perasaanku pun tumbuh. Dari yang tadinya hanya sekedar menyukai sekarang berkembang menjadi cinta. Cinta yang polos, tak ternoda, dan optimis. Sekali lagi, cinta itu masih begitu segar dan baru. Jangan salahkan aku, jika perasaanku tumbuh. Jangan salahkan aku jika aku mencintaimu, Danny. Jangan salahkan aku. Bagaimana aku tidak jatuh cinta jika  dalam setiap pertemuan kita kamu selalu menatapku?

Tatapan yang seringkali berhiaskan senyuman. Aku tidak tahu apa-apa tentang arti dari itu. Entah aku yang takut membuat kesimpulannya atau memang akulah yang tak ingin tahu dan takut terluka. Aku hanya membiarkan hari-hari cantik itu berlalu perlahan lalu tertinggal di belakang menjadi sebentuk kenangan. Semoga saja ada sebuah kotak yang cukup cantik untuk membungkus kenangan-kenangan yang indah tak terlukiskan itu.

Harus ku katakan, perasaanku menguat dan mengakar. Pohon beringin itu adalah simbol kehidupan dan cintaku kepadanya terwakilkan oleh sebatang beringin. Akarnya tumbuh semakin kokoh dari hari ke hari dan daunnya melebat meneduhi jiwaku. Cinta ini hidup. Senyum, tatapan, dan pertemuan-pertemuan tak disengaja itulah yang memberinya nyawa. Walau seringkali tersakiti, aku tidak akan mundur.

Datang sebuah ide dari kepalaku. Aku menulis sebuah novel. Tulisan yang aku tulis tanpa aku tahu sebenar-benarnya dia. Aku hanya mengikuti kata hatiku. Ku tuliskan dengan tinta emas kesabaran dan segenap perasaanku yang membuncah senang. Oh, Tuhan, satukanlah aku dengan dia.


Rabu, 8 Februari 2012


Hari ini, aku beribadah pada Allah selayaknya dia berdoa kepada Jesus. Tuhan memang cuma satu, tetapi manusianyalah yang berbeda-beda. Oh, nanti akan ada saatnya membahas semua perbedaan mendalam lagi mendasar itu. Aku melafalkan doa-doa kepada Allah dengan sepenuh hatiku. Haruskah ku jelaskan juga bahwa hatiku telah sesak karena tiap ruangnya telah terisi penuh oleh dia?


Seusai doa-doaku, aku membuka laptopku guna mencari hiburan sebelum kembali berkutat dengan tugas dan buku-buku tebal itu. Sampai saat ini, harapanku hanyalah satu. Aku hanya ingin ngobrol dengannya. Bagiku, sekedar berbasa-basi atau menyapa saja sudah bisa melepaskan setengah beban kerinduan yang menyiksaku dari pagi sampai malam ini. Sampai lelah aku merasakannya, menunggu waktu, dan berharap. Untunglah, di saat seperti itu aku memiliki kawan yang baik yang memberiku pompaan-pompaan sikap optimis dan semangat tiada henti. Sungguh, aku sangat beruntung hidup di dunia ini. Sudah sepatutnya jika aku memanjatkan syukur kepadaNya.


Aku terkejut mendapati namanya ada pada daftar teman yang sedang online. Aku memutuskan untuk menyapanya. Entah darimana ku dapatkan keberanian dan kenekatan semacam ini. Aku pun memulainya dengan ramah,
'hai, sombong ya nggak inget kelas yang dulu'
Jantungku berdetak terlalu kencang setelah pesan singkat itu dikirim. Aku takut dia tidak akan membalasnya.
dan, ketika kau membalasnya tidak lama kemudian... rasanya paus akrobatis itu melayang di udara saking bahagianya.
kita pun melanjutkan percakapan. aku terbawa arusnya yang menarikku pada sebuah kenyataan, kenyataan yang indah. Pembicaraan yang mengalir dan hatiku yang segar seperti sehabis disiram. Kau masih sama seperti yang dulu.
Lewat percakapan itu, aku tahu kau sibuk dengan tugas-tugas. 


Dan, aku tuliskan kepadamu sebuah kata-kata yang menutup percakapan malam itu.
"Ku tunggu kamu secepatnya,"
Hanya serangkai kalimat dari empat patah kata yang telah melukiskan penantianku, kesabaranku, kesedihanku, dan juga harapan-harapan kecilku di dalamnya. Walaupun secara harfiah, kalimat itu hanya memiliki sebuah arti tapi percayalah jika kamu merasakan hal yang sama, kamu bisa merasakan semua itu. Penantian, harapan, kesedihan, putus asa, dan juga kesabaran. Kamu akan merasakan makna kalimat itu yang sesungguhnya yang datangnya dari hatiku. Dan, sudah sepantasnyalah aku berterimakasih pada Allah telah memberiku waktu untuk menikmati malam ini. Malam ini, kami dipertemukan dengan indah. Walau hanya kata-kata yang mempertemukanku tetapi cinta dengan sayapnya yang selembut awan membawaku terbang ke langit demi melihatmu disana. Aku akan selalu mengingat malam ini, menyimpannya dalam ingatanku, dan kelak akan ku ceritakan kepada anak-anakku mengenaimu.


Ya, ku tunggu kau secepatnya disini... cintaku.



lundi 6 février 2012

bajul

aku nggak akan membahas soal bajul dan spesiesnya yang garang-garang itu. sebenernya walaupun masih satu ordo sama makhluk hijau mengambang itu, yang tak bahas tetep bukan bajulnya.


rindu adalah sensasi perasaan menyesakkan kronis yang menghabiskan waktu ku dengan memikirkan "bajul" sialan satu itu. rindu nakal. rindu telah membuat kegaharanku menurun secara drastis dan digantikan oleh perasaan sensitif nan lembut ala wanita. rindu jahat. rindu telah mengubah ku dari preman menjadi model simpang lima.


lalu, apa hubungannya bajul dengan rindu?


rindu dan bajul saling berkaitan. bajul ada dalam hidup ku dan mau tidak mau aku harus mengakuinya. dia seharusnya mendapatkan sebuah tempat di dalam jiwa. tetapi, dia selalu saja terlupakan. sampai-sampai, rindu datang dan membuatku menyia-nyiakan waktu dengan memikirkan bajul. bajul datang dengan banyak konsekuensi yang harus saya tanggung. beberapa dari konsekuensi fatal itu adalah galau kronis, keraguan mendalam, dan selalu kebimbangan. bajul juga datang membawa rindu. semua itu sudah sepaket dengan bajul di dalam kotak kardusnya. itu sudah termasuk dengan perbedaan mendalam. percaya atau tidak, saya yakin kelak akan ada masalah mengenai perbedaan itu.
aku dengan Allah dan bajul dengan Jesus Kristus. Tapi, selama tidak ada masalah, aku akan berjalan santai-santai saja dengan kopi di tangan.


bajul dan rindu sepakat membuat hari ini menjadi kelabu. bajul juga membuat ku diidentikkan dengan dirinya jika seseorang menyebut namaku. aku pasti akan dikait-kaitkan dengan bajul. bagaimana tidak, hampir semua orang mengetahui apa yang terjadi antara bajul dan aku
aku sering kesal melihat bajul. mengapa dia begitu menyebalkan? kadang, rasanya ingin Converse ini melayang menyapa wajahnya. tetapi, rasa semacam itu nanti perlahan akan hilang terganti oleh rindu. kurang ajar betul.


lalu apakah arti bajul yang sudah menungguku selama itu?
sebenarnya saya hanya merasa dia terlalu berlebihan. satu semester cuma 6 bulan. saya yakin dia tidak menunggu selama 180 hari. pasti hanya setengahnya dan bukannya bertahun-tahun. tetapi, jangan-jangan sehari terasa seperti setahun untuknya
mungkin dia sudah lega telah mendapatkan siapa yang dia tunggu walaupun orang itu begitu menyebalkan, terlalu menyebalkan sampai membuatnya merasa digantung.


yang aku takutkan, dia tidak siap menghadapi ku yang sudah berubah total lalu pergi dengan putus asa dan bendera putih. dan, saya yakin nanti di hatinya akan ada perempuan lain.
"bajul" dan "buaya" sama saja. toh, mereka sama-sama laki-laki. toh, bajul juga ternyata masih satu familia dengan buaya. jadi, bukannya tidak mungkin bajul akan menjadi buaya di daratan juga satu saat nanti
tapi saya percaya.
di luar sana di luar lingkup kelas ku yang tentram dan ceria, aku tau ada perempuan-perempuan yang mengharapkan hati bajul
itu membuat ku heran. apa yang kau sukai dari dia, wahai wanita-wanita muda?
dan, bajul tidak tahu hal itu tetapi aku tau


tetapi...


why am I falling in love with you? 

vendredi 3 février 2012

I'm the one to blame

aku belum cerita ya? =)
I'm in a relationship! hehehe
dengan siapa? kalo mau tau liatlah dua posting sebelumnya, disana udah jelas-jelas aku tulisin namanya
sebenernya tepat tanggal 1 Februari lalu tapi gangguan psikisku kambuh yang bikin aku super labil dan melewatkan malam-malam dengan tetes-tetes air hujan dari atap dengan mata bengkak, hidung merah, dan badan nggak enak. mewek. iya aku memang lagi sakit cuman tak paksain masuk.
kalo ceritanya sih panjang ya gimana bisa jadi seperti itu dan sekarang lagi nggak ada mood yang pas buat nyeritain itu


kayaknya, dalam hubungan ini memang aku yang salah
aku memang pantas disalahin atas semua kekacauan ini :)
tapi tidakkah kalo kamu dan aku terus seperti ini, bisa merepotkan orang lain?
aku rela kok disalahin.
kamu nggak salah :)
salahin aja aku.
salahin.
aku nggak masalah nanggung sakit. harusnya kita bahagia
tapi gara gara aku jadi rusak


jangan pernah ngerasa aku permainin, tolonglah, aku berusaha serius
aku nerima kamu nggak main-main ya. aku pertimbangin semuanya. dan, demi kamu, aku pilih untuk bilang iya. 
aku ada niat, aku punya keinginan, dan tolonglah jangan bikin aku down
tolong dukung aku, jangan malah bikin aku ngerasa nggak berguna kayak gini
buat kamu, aku mungkin egois.
aku punya banyak kata yang kepingin aku omongin. banyak.
aku kepingin terbuka, tapi aku kecewa banget sama responmu
responmu cuma "udah gitu aja?" aku jadi batal dan mikir kalo aku tak termaafkan
aku tau kok, aku ini nyebelin. lakuin apa aja, bales aja
aku nggak tau harus gimana lagi buat ngejelasin semuanya karena kamu susah diajak ngomong
kamu udah ngerubah aku. aku stres.
kenapa harus selalu aku yang mulai duluan?
cobalah untuk mengerti perasaanku -perasaan cewek- pernah nggak kamu berhenti mikirin perasaanmu dan mikirin perasaanku?
ini bikin aku nyesal dengan keputusanku
coba kamu pikirin, kamu kira aku bahagia apa kalo terus kayak gini?
bukannya aku butuh kamu. tanpa kamu pun aku bisa hidup tapi ...


hari ini aku memang nyebelin
aku sadar kok. aku tau kamu capek sama aku
fine, saya bisa terima. yang saya impikan malam ini hanyalah melihat ke dalam matamu
tapi aku tau ketemu aku aja palingan kamu ya udah mentolo ngaplok =)
tolong, bantu aku, dukung aku, bukannya terus berpikir aku ngepermainin kamu
nggak masalah kamu nggak perhatiin, aku butuhnya cuma kepercayaanmu aja
please percayain aku


maaf kalo aku ini super nyebelin, kurang ajar, bikin kamu mangkel, bikin kamu marah
aku ngalah, karena aku cuma kepingin mempertahanin ini
sayangku, aku bakal berubah. 
do you know, I pray to Allah SWT for a long lasting relationship =))
please, pray to Jesus Christ for a long lasting relationship, too =)


but, seriously, I'm so deeply in love with you

jeudi 2 février 2012

best friends ♥

makasih buat Icha, Dhona, Mutia, sama Fitri for such a wonderful friendship 
I'm very happy and nothing in this world is better enough to be compared with them
I remember how I never put out a drop of tears. I just want to repeat that parts
and I miss those moments. really.
that's where there's no drama, conflict, or a time-wasting
and I still remember how Mutia accompanied me seeking for Abang, what a wonderful moment.
I still remember how Dhona and I discussed about making a poster for a contest. I still remember how Fitri gave me so many damn advices which is all true, and I spent a happily melodramatic moments with Icha -comforting her, telling her to keep in faith, and giving her tons of spirit-
I need them so much in life and even more
I know time's gonna be hard but I believe if there's nothing I can't do with God's permission
I set aside all unimportant dramas, I'm struggling for my dreams