dan itu di akhir tahun, justru di saat saat bahagia ...
ini salah satu cerita tergelap saya, dimana nggak ada yang tahu. nobody but a very few of people.
sek sek, klarifikasi dulu. bukan jebol bawah loh ya. jebol benteng hati gueh :|
akhirnya
aku mutusin buat cerita juga. aku capek
walaupun nggak akan ada yang mengerti dan walaupun akan ada yang mencoba mengerti
okelah
sepertinya, kalian harus tau juga ya? hahaha
sudah 6 bulan ini. nggak kurang nggak lebih. aku berusaha untuk nggak mikirin soal ini.
juga sudah lebih dari dua tahun, aku berusaha nggak nganggep masalah ini bener bener ada.
dan... ternyata usahaku sia-sia.
dan juga sudah lebih dari setahun, aku stres karena ini. nyaris depresi.
aku nggak kuat juga. aku jadi nangisan. payah.
padahal sebelumnya aku nggak pernah jadi selemah gini.
setelah udah hampir dua tahun, suatu hari akhirnya memang membaik. seolah nggak pernah terjadi apa apa.
apalagi orang yang pernah ada masalah sama kamu.
sudah nggak usah dijelasin apa yang aku lakuin November 2 tahun lalu
you don't have to know what I've done.
tapi itu kan bukan berarti papa sudah memaafkan, sudah nggak menyimpan amarah apa apa
itu masih berarti, papa masih nginget kejadian dulu
semua kemungkinan itu ada, dan aku nggak akan gamble lagi dengan hal ini.
ah...
seandainya, aku bisa nebus dua tahun itu. those two years were full of silence
diam juga bukan berarti memaafkan
aku masih ngerasa bersalah. ya jelaslah. aku juga too afraid to say sorry, what a loser
aku jadi sering ngelamun, walaupun dulu nggak ada yang tau sekarang jadi sering banyak yang tau. gimana bisa sih ngembaliin dua tahun itu?
just so you know, I didn't speak to my dad for two years long.
aku juga tau, kalian bakal bilang nggak ada yang harus disesali. nothing to loose. tapi plis deh, kalian nggak pernah merasakan.
aku inget pernah dikatain nangisan, itu juga karena kamu nggak pernah merasakan.
aku juga lagi dalam masa masa sensitif, dimana semuanya bisa bikin aku meledak.
oh tenang, mungkin ini berlebihan ya buat kalian?
tapi itu juga kamu nggak pernah merasakan.
nggak pernah tau apa aja yang terjadi selama dua tahun itu. nggak pernah tau apa yang terjadi selanjutnya.
dan kalian juga nggak akan ngerti, gimana sih mantepnya ngalamin stres+infeksi lambung+gangguan bipolar itu.
fyi, ternyata aku juga ngidap bipolar disorder
bisa dicari di wikipedia atau google.
itu semacam gangguan psikis. nggak membahayakan.
dan dua tahun ini rasanya cuepet banget, super cepat, sampe aku nggak menyadari badanku wes ajur satu satu dan nggak menyadari kelainan aneh satu itu.
dan nggak akan bisa memahami gimana sih sakitnya jadi aku.
hidupku juga nggak selalu bahagia, penuh duit, penuh perhatian, penuh fasilitas oke
walaupun orangtuamu punya uang segudang tujuh turunan nggak entek entek, nggak akan ada artinya kalo kamu terbebani oleh masalah masalahmu sehingga kamu nggak bisa bahagia dengan semua kemewahan itu ...
okelah, papa bisa beliin aku dakota sekarang.
bisa beliin aku torch sekarang.
bisa beliin aku laptop baru sekarang juga kalo aku minta.
tapi apa artinya sih kalo kamu nggak bisa benar benar bahagia ?
alasanku kenapa aku nggak cerita walaupun fitri sama han udah menawarkan diri adalah, aku nggak siap, aku pikir kalian nggak akan ngerti, dan aku nggak kepingin nangis waktu cerita soal ini. I'm too tired of tears, pain, and contraversy
sekali lagi, it doesn't mean that my father had forgiven me, he's not a typical of that guy.
I'm full of mistakes. I'm sinful.
tapi aku juga berharap dikasih kesempatan kedua
dikasih another chance of life, jadi aku bisa memperbaiki kesalahanku, jadi aku bisa bahagia di "kehidupan selanjutnya"
tuh kan, aku nangis lagi.
ah udah deh. sekian.
maaf deh ya kalo aku lagi sensi, badmood akhir akhir ini.
dan maaf lho ya, han, akhir akhir ini kena sasaran badmood terus (˘▿˘)♉ hëhëhë ampun qaqa!
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire