samedi 17 décembre 2011

renungan malam minggu

aku "kebetulan" inget sekelebat ingatan soal anak anak jalanan di lampu merah, di perempatan jalan raya, dan hidupnya di jalanan
oh maaf, bukan kebetulan. karena di dunia ini sebenernya "kebetulan" itu nggak ada, semua yang terjadi walau hanya peristiwa sekecil daun jatuh tertiup angin pun sudah diperhitungkan Allah SWT


dari penampilan mereka -anak anak jalanan itu- kita pasti udah bisa ngeliat hampir keseluruhan kehidupan mereka. penampilan mereka mencerminkan kehidupan yang keras, susah, dan tak peduli. dari kulitnya yang terbakar matahari, rambutnya yang kusut, baju yang kumal, dan penampilan yang tak terawat itu seharusnya kita sudah sadar betapa beruntungnya kita. betapa kita harusnya lebih banyak banyak bersyukur
coba kita bandingkan kehidupan kita dan kehidupannya mereka :

  • kita punya dua orangtua yang sayang sama kita yang sedangkan orangtua mereka banting tulang mati matian untuk menyambung hidup sehingga kurang perhatian terhadap anak anaknya
  • kita punya handphone bagus gadget gadget mahal sedangkan mereka untuk beli buku pelajaran aja susah
  • kita punya mobil dan motor buat pergi kemana mana supaya lebih gampang tapi boro boro jalan jalan, mereka sibuk membantu orangtuanya bekerja mati matian
  • kita bisa dengan gampang beli ini itu sedangkan mereka harus cari uang mati matian dulu untuk beli barang
  • kita sering ngegalau karena gebetan tapi apa kita pernah berhenti mikirin perasaan kita sendiri dan membayangkan seandainya jadi mereka?
  • kita punya parfum wangi, baju bagus, sepatu bagus dan penampilan kita terawat sedangkan mereka parfum aja nggak punya dan penampilan mereka acak acakan banget
  • kita sering merasa nggak cantik/nggak ganteng sedangkan di luar sana banyak yang menderita cacat fisik
  • kita sering marah ketika permintaan kita nggak diturutin padahal orangtua kita mampu, padahal nggak semua keinginan kita adalah apa yang kita butuhkan. anak anak orang miskin itu nggak bisa minta barang barang mahal ke orangtuanya karena keterbatasan ekonomi
  • kita sering mengeluh karena cuma jalan jauh nggak sampe sepuluh kilometer, tapi apa pernah kita ini mikir kalo anak anak seusia kita di Afrika sana harus menempuh gurun pasir sepanjang puluhan atau ratusan kilometer cuma buat seember air? cuma buat seember air yang biasanya kita hambur hamburkan dengan percuma
  • pernah nggak ketika bulan Ramadhan kalian liat mereka masih berdiri di jalan raya padahal sudah waktunya buka puasa? pernah nggak kalian bayangin rasanya jadi mereka ketika ngeliat kita makan dengan enaknya?
hidup itu keras. setiap manusia memiliki jalan hidupnya sendiri sendiri seperti yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT
kita nggak bisa merubah takdir atau ketentuan Allah, tapi kita bisa merubah nasib jika kita mau
kita mungkin sering mengeluh karena hal hal kecil, padahal Nabi Muhammad SAW nggak pernah mengeluh ketika beliau berdakwah padahal ketika itu banyak sekali kaum yang nggak menyukai beliau dan menganggap beliau adalah tukang sihir
kita mungkin sering galau karena cinta, itu karena definisi cinta bagi kita cuma perasaan antar gender padahal definisi cinta itu luas. cinta nggak terbatas untuk lawan jenis, cinta mencakup semua hal yang ada di dunia juga pada Tuhan
cinta itu bebas kepada siapapun, cinta bukan sesuatu yang bisa dimiliki, cinta itu sudah hadir dalam diri kita sejak lahir dan akan tumbuh jika ada seseorang yang "menyapanya"

jika kamu mencintai seseorang, cintailah dulu Penciptanya karena Penciptanya telah menciptakan dia sebegitu indahnya. karena jika kamu mencintai dia tanpa mencintai Penciptanya, semuanya percuma walau sebesar apapun cintamu padanya.

Aucun commentaire: