Saat pertama kali membaca pesan dari Dhini tentang kepergianmu, aku benar-benar tidak percaya...
Maksudku, aku tidak percaya kalau itu benar. Aku tidak percaya kamu pergi. Aku tidak percaya kamu akhirnya benar-benar "pulang"
Dalam benakku, kamu adalah matahari. Kamu seperti matahari, iya, seperti itulah kamu di mataku. Kamu begitu ceria. Aku masih mengingat tubuh kurusmu, senyummu yang konyol, dan kacamatamu. Aku masih mengingat semua tentangmu dengan jelas
Kamu temanku yang baik
Kamu adalah salah satu motivasiku untuk masuk ke sekolah yang ini. Bukankah kita sama-sama ingin masuk ke sekolah ini? Aku menunggu kedatanganmu disini agar kita bisa berjumpa lagi. Tapi, kenapa yang ku jumpai malah kabar kamu berpulang?
Aku ingin memelukmu,
aku ingin menemuimu walau hanya jenazah demi beberapa kata yang ingin aku ucapkan atas nama kami semua sebagai teman-temanmu...
Dan di saat inilah semua kenangan saat kita bersama-sama dulu terputar kembali, membuatku sesak dan sedih mendalam, seperti ada bagian dari diriku yang tercabik begitu mengetahui kepulanganmu
Begitu ingin melihatmu sebelum itu terjadi dan kini kita sudah harus berpisah. Kami semua menyayangimu
Aku tahu yang pergi hanyalah ragamu. Sementara semangat dan kehadiranmu dalam hati kami masih ada walau sedikit terkoyak, bagaimanapun kamu akan tetap diingat
Apakah kamu masih mengingatku?
Apakah kamu ingat saat kita hujan-hujan menunggu jemputan di depan tempat les?
Apakah kamu ingat saat kita tertawa bersama?
Apakah kamu ingat saat itu ketika kita bertingkah konyol?
Apa kamu juga ingat saat kita terakhir kali bertemu?
... aku terlalu terkejut. seandainya aku bisa melihatmu sebelum ini terjadi, seandainya aku bisa memelukmu dan kini semua tidak ada untuk disesali
aku hanya bisa mendoakanmu
selamanya aku akan mengingatmu
dan yang membuatku miris adalah mengapa kamu dulu sempat berfoto di pemakaman.... mengapa?
Vid, demi apapun, kami semua merindukanmu
kami hanya bisa mendoakanmu dan menjaga kenangan yang telah terukir dan menyimpannya dalam kotak jati agar tidak lekang waktu,
kamu selamanya muda dan kamu selamanya bahagia...
dan inilah tributeku untukmu yang ku buat dengan perasaan tidak karuan karena sedih dan kaget,
Vidia Isabella Ayursilla, tenanglah di rumahmu yang baru dan semoga kamu dilindungi dan diterima di sisi Allah SWT
Maksudku, aku tidak percaya kalau itu benar. Aku tidak percaya kamu pergi. Aku tidak percaya kamu akhirnya benar-benar "pulang"
Dalam benakku, kamu adalah matahari. Kamu seperti matahari, iya, seperti itulah kamu di mataku. Kamu begitu ceria. Aku masih mengingat tubuh kurusmu, senyummu yang konyol, dan kacamatamu. Aku masih mengingat semua tentangmu dengan jelas
Kamu temanku yang baik
Kamu adalah salah satu motivasiku untuk masuk ke sekolah yang ini. Bukankah kita sama-sama ingin masuk ke sekolah ini? Aku menunggu kedatanganmu disini agar kita bisa berjumpa lagi. Tapi, kenapa yang ku jumpai malah kabar kamu berpulang?
Aku ingin memelukmu,
aku ingin menemuimu walau hanya jenazah demi beberapa kata yang ingin aku ucapkan atas nama kami semua sebagai teman-temanmu...
Dan di saat inilah semua kenangan saat kita bersama-sama dulu terputar kembali, membuatku sesak dan sedih mendalam, seperti ada bagian dari diriku yang tercabik begitu mengetahui kepulanganmu
Begitu ingin melihatmu sebelum itu terjadi dan kini kita sudah harus berpisah. Kami semua menyayangimu
Aku tahu yang pergi hanyalah ragamu. Sementara semangat dan kehadiranmu dalam hati kami masih ada walau sedikit terkoyak, bagaimanapun kamu akan tetap diingat
Apakah kamu masih mengingatku?
Apakah kamu ingat saat kita hujan-hujan menunggu jemputan di depan tempat les?
Apakah kamu ingat saat kita tertawa bersama?
Apakah kamu ingat saat itu ketika kita bertingkah konyol?
Apa kamu juga ingat saat kita terakhir kali bertemu?
... aku terlalu terkejut. seandainya aku bisa melihatmu sebelum ini terjadi, seandainya aku bisa memelukmu dan kini semua tidak ada untuk disesali
aku hanya bisa mendoakanmu
selamanya aku akan mengingatmu
dan yang membuatku miris adalah mengapa kamu dulu sempat berfoto di pemakaman.... mengapa?
Vid, demi apapun, kami semua merindukanmu
kami hanya bisa mendoakanmu dan menjaga kenangan yang telah terukir dan menyimpannya dalam kotak jati agar tidak lekang waktu,
kamu selamanya muda dan kamu selamanya bahagia...
dan inilah tributeku untukmu yang ku buat dengan perasaan tidak karuan karena sedih dan kaget,
Vidia Isabella Ayursilla, tenanglah di rumahmu yang baru dan semoga kamu dilindungi dan diterima di sisi Allah SWT
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire