seharusnya malam ini aku menekuri kitab sutasoma ekonomi bab perbankan zaman majapahit. duh, awesome sekali. tapi sayange sakcintae aku, aku kok nyeleweng dulu berkat otakku hang. OSnya perlu diupgrade setelah libur dan cara mengupgradenya adalah dicekoki kafein sebanyak mungkin. otakku nyeleweng jauh, malah ngurusi pemerentah yang ndak bertindak maksimal guna mensukseskan kebijakan moneter dan meraih stabilitas ekonomi
aih, omonganku cik duwure. padahal, stabilitas ekonomi dompet sendiri aja diterpa badai. utang sana sini padahal bb paketan sing luwarang. kemenyek. dan kebijakan moneter di rumah saya aja belum dilaksanakan oleh jendral ibu negara serta letnan satunya ayahanda pecinta layang-layang. aiiih.
kenapa sih sampe saat ini negara di luar rumah saya ini kok durung bisa mencapai stabilitas ekonomi?
kepriben, katane wong jowo. gagalmaning, kalo kata saya.
tragis.
dramatis.
abstrak.
what the hell, kata nyonya besar pemilik toko platyhelminthes goreng. aduhai.
sesungguhnya, warga Indonesia bagian pertengahan itu tidak menye-menye. sukanya ya kritik pemerintah sana sinih padahal fasilitas udah digelar walopun ya itu tadi durung maksimal
apalagi yang sengaja membuat bencana demi keuntungan pribadi, ya kan, om #kode
menurut tutur pinutur pengicau yang saya tahu, pendapatan per kapita sudah naik dibandingin taun taun sebelumnya. alhamdulillah. harga lombok juga sudah turun kok, kata pembantu saya.
masalahnya adalah kapan Indonesia bisa mencapai stabilitas ekonomi dimana daya beli uang tidak sampe kena serbu tentara inflasi. kalo gitu...
yang jelas lapangan kerja itu dibutuhkan lho, om om. untuk menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dengan kualitas dan kapasitas otak yang ajib. kalo lapangan kerja bisa menyerap banyak sarjana-sarjana nganggur dewasa ini, dijamin bisa meningkatkan pendapatan per kapita bumi pertiwi. ojok yang sekedar ada embel embel huruf S ndek belakang namanya. orang-orang cerdas yang beruntung dan giat itu dibutuhkan negeri ini. catat, garis bawahi kata cerdas, beruntung, dan giat
sedangkan, bidang lapangan pekerjaan di instansi pemerintahan sudah full. yang jadi andalan ya swasta. jadi, enterpreneur-enterpreneur itu bisa kan bikin suatu lapangan kerja yang bisa menyerap banyak tenaga kerja bukan tenaga kuda. kalo bisa juga sih, lapangan kerja yang mengeksplorasi bukan mengeksploitasi sumber daya alam jadi optimal
sebenernya Indonesia itu kaya, bukan kaya beruk, kaya sumber daya alam cuma orang-orangnya pada nggak tau gimana caranya mengeksplorasi semua kelebihan itu. saya tau sih, negeri pertiwi empunya transportasi odong-odong ini lagi beralih ke negara berbasis industrial
cuman saya rasa rada nggak cocok aja kalo all industry kayak gitu, soalnya lahan pertanian juga ada dimana-mana. kalo bisa mengkombinasikan itu semua pasti bisa jadi negara maju yang kaya. subhanallah.
ah tapi saya kan cuma anak SMA masih kelas satu lagi, saya tahu apa sih soal urusan negara dan duitnya yang buanyuak itu bisa buat shopping lagi #eh #kode
tapi yang jelas, kalo dikasih kesempatan beropini, saya bisa bikin open speech di depan pemerentah pemerentah tentang kinerja mereka. apalagi de pe er. huft.
udah, ah, saya mao belajar dulu :3
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire